Info Makan
Selasa, 31 Agustus 2010
  Buka Puasa Bersama Swiss -Belhotel
Manajemen dan karyawan Swiss-Belhotel Mangga Besar Jakarta mengadakan acara buka puasa bersama masyarakat sekitar hotel dan panti asuhan pada tanggal 16 Agustus 2010 bertempat di Jasmine Ballroom. Acara buka puasa disertai ceramah agama yang disampaikan oleh Bapak Ustadz Ahmad Turmudi.

Acara ini terselenggara sebagai bentuk kepedulian Swiss-Belhotel Mangga Besar Jakarta kepada masyarakat sekitar. Selain itu, manajemen dan karyawan juga membagikan bingkisan lebaran kepada anak-anak dari Panti Asuhan Nuruh Iman Menteng Raya.

Selama bulan suci Ramadhan, Swiss-Belhotel Mangga Besar Jakarta menawarkan berbagai paket promo menarik, seperti: Crystal Kafe yang berlokasi di lantai dua, menawarkan sajian istimewa bagi tamu, seperti Buffet Makan Siang Sepuasnya dengan harga Rp. 77.777nett/ orang dan juga Buffet Buka Puasa Bersama Makan Berlima Gratis 1 orang dengan harga Rp. 88.888 nett/ orang termasuk tajil, kopi & teh dan tempat sholat.

Sumber: OpenRice.com

Lihat Juga:
Nasi Goreng
Nelayan Restoran
Laguna

Label: , ,

 
Senin, 30 Agustus 2010
  Murphy's Irish pub & Resto
Keakraban semakin langka dalam lingkungan kota dengan masyarakat yang cenderung individualistis. Murphy's Irish Pub nampaknya ingin membuat suasana yang homely dengan tak memberi batasan antara pengunjung dengan staf. Keduanya dapat berbincang tanpa ada batasan kelas. Background musik tidak terlalu keras, sehingga tamu pub dapat berbincang santai. Tak hanya kuping yang dimanjakan dengan lagu-lagu pas didengar, mata pun dapat menikmati foto-foto dan barang-barang unik yang dipajang didalam restoran. Seolah seluruh indera kita tak ingin dilewatkan untuk dilayani, Murphy's Irish Pub begitu perhatian pada apa yang kita butuhkan dalam kondisi butuh relaksasi.(Ratih)

Fasilitas yang tersedia di pub ini antara lain:
1.layar besar, sehingga para pengunjung dapat menikmati berbagai pertandingan-pertandingan penting bidang olah raga;
2.akses internet gratis (wireless);
3.interior bar khas Irlandia;
4.ruangan pendingin khusus bir;
5.sistem penyedot ruangan yang mengambil hampir 75% asap dalam ruangan;
6.ruangan aneka permainan;
7.makanan yang disediakan oleh chef yang telah berpengalaman 8 tahun bekerja pada hotel terkemuka di Dublin, Irlandia;
8.perayaan pesta pribadi atau kelompok besar.

Sumber: OpenRice.com

Lihat Juga:
Nasi Goreng
Nelayan Restoran
Laguna

Label: , ,

 
  Pusat Makanan Khas Indonesia
Jakarta merupakan kota internasional yang banyak menyajikan makanan khas dari seluruh dunia. Di wilayah-wilayah yang banyak didiami oleh para ekspatriat asing, seperti di daerah Menteng, Kemang, Pondok Indah, dan daerah pusat bisnis Jakarta, tidak sulit untuk menjumpai makanan-makanan khas asal Eropa, China, Jepang dan Korea. Makanan-makanan ini biasanya dijual dalam restoran-restoran mewah.

Di Jakarta, dan sepeti kota-kota besar lainnya di Indonesia, Rumah Makan Padang yang paling banyak dijumpai. Hampir di seluruh tempat di Jakarta, dengan mudah dijumpai rumah makan yang manyajikan masakan asal Minang ini. Jakarta juga memiliki makanan khasnya, yang paling terkenal adalah Kerak Telor dan Soto Betawi.

Selain itu di Jakarta juga bisa ditemukan makanan tradisional dari daerah misalnya makanan khas Jawa Timur dan Bali yang disajikan di Restoran Pondok Prapanca berupa Rawon,Soto Sulung, Rujak Cingur, Nasi Bali, Sate Bali. Malah tersedia juga Kupang Lontong dan Semanggi Surabaya. Alamat Restoran Pondok Prapanca di Jalan Nipah XV no.3 Sebelum Kantor Wlikota Jakarta Selatan.
Sumber: Wikipedia

Lihat Juga:
Makanan
Minuman
Japanese food

Label: , ,

 
Kamis, 26 Agustus 2010
  Katz's Delicatessen
Katz's Delicatessen, also known as simply Katz's of New York City, is a kosher-style (not Kosher according to Jewish Halacha) delicatessen restaurant located at 205 E. Houston Street, on the south-west corner of Houston and Ludlow Streets, in Manhattan.

Since its founding in 1888, it has become popular among locals and tourists alike for its pastrami sandwiches and hot dogs, both of which are widely considered among New York's best. Each week, Katz's serves 5,000 pounds of corned beef, 2,000 pounds of salami and 12,000 hot dogs.

During World War II, Katz's encouraged parents to "send a salami to your boy in the army" which became one of the deli's famous catch phrases,[2] along with "Katz's, that's all!" which is still painted on the side of the building. The former phrase is referenced in the Tom Lehrer song "So Long Mom (A Song for World War III)", with the lyric "Remember Mommy, I'm off to get a commie, so send me a salami, and try to smile somehow". Katz is also well known for its photos of famous people eating in Katz's placed along its wall.

Katz's continues its "Send a salami to your boy in the army" to this day. The deli has arranged special international shipping only for U.S. military addresses and has been a source of gift packages to the troops stationed in Afghanistan and Iraq.


As each customer enters Katz's they are handed a printed, numbered ticket by the door attendant. As they receive their food from various stations/areas throughout the deli (separate for sandwiches/hot dogs/bottled drinks/fountain drinks etc/ a running total of the bill before tax is computed by the employees. If several people's orders are combined on a single ticket, the blank ones are collected by the cashier. Relatively recently (within the last 10 years) Katz's has instituted a "lost ticket fee" If a ticket is lost by a customer, an additional $50 surcharge is added to what is often (with sandwiches costing between $15-$17) a rather large bill. The purpose of the fee, as stated by the management is to encourage patrons to go back and find the lost ticket in the hopes of preventing theft (substituting a smaller ticket for a larger one).

Katz's was the site of Meg Ryan's and Estelle Reiner's famous "I'll have what she's having" fake orgasm scene in the 1989 romantic comedy When Harry Met Sally...; the table at which she and Billy Crystal sat, is marked with a sign that says "Where Harry met Sally...hope you have what she had!". It was also the site of Johnny Depp's character meeting with an FBI contact in Donnie Brasco. Katz's Deli is also the site for a scene in Across the Universe in which one of the main characters reveals he has been drafted into the Vietnam War. Katz's also appears in the movie Enchanted with Patrick Dempsey and Amy Adams.

Source: en.wikipedia

See also:
Nasi goreng
nelayan
laguna

Label: , ,

 
Rabu, 25 Agustus 2010
  Cake
Cake is a form of food, typically a sweet, baked dessert. Cakes normally contain a combination of flour, sugar, eggs, and butter or oil, with some varieties also requiring liquid (typically milk or water) and leavening agents (such as yeast or baking powder). Flavorful ingredients like fruit purées, nuts or extracts are often added, and numerous substitutions for the primary ingredients are possible. Cakes are often filled with fruit preserves or dessert sauces (like pastry cream), iced with buttercream or other icings, and decorated with marzipan, piped borders or candied fruit.

Cake is often the dessert of choice for meals at ceremonial occasions, particularly weddings, anniversaries, and birthdays. There are countless cake recipes; some are bread-like, some rich and elaborate and many are centuries old. Cake making is no longer a complicated procedure; while at one time considerable labor went into cake making (particularly the whisking of egg foams), baking equipment and directions have been simplified that even the most amateur cook may bake a cake.

Source: Wikipedia

See Also:
Nasi Goreng
Nelayan Restoran
Laguna

Label: , ,

 
Selasa, 24 Agustus 2010
  Menikmati Nasi Kapau Saat Berbuka
Jakarta - Di Jalan Kramat Raya, tidak jauh dari perempatan Senen-Kwitang, sekitar gedung bioskop Rivoli, sejak lama dikenal sebagai tujuan utama bagi mereka yang mendambakan nasi kapau di Jakarta. Nasi kapau adalah referensi untuk masakan khas dari Kapau, sebuah desa di pinggiran Bukittinggi, Sumatra Barat. Setiap nagari (desa) di Sumatra Barat selalu memiliki ciri kuliner khas masing-masing, misalnya: itiak lado mudo daro Kotogadang, pangek pisang dari Kinari, randang runtiah dari Payakumbuh, pauh ikan dari Pariaman, dan lain-lain. Demikianlah, Kapau pun memiliki ciri khasnya.

Menurut informasi yang saya kumpulkan, ada beberapa lauk khas Kapau, yaitu: gulai tambusu (usus sapi/kerbau diisi campuran telur, kentang, dan tahu) serta gulai tunjang (lutut dan kikil sapi). Sayur nangka muda khas Kapau pun beda, karena memakai tambahan rebung dan kacang panjang.

Sekalipun buka tiap hari -sejak petang hingga lewat tengah malam - tetapi kawasan ini selalu ekstra ramai pada saat Ramadhan. Puluhan lapak pedagang kudapan dan makanan tertebar di ruas jalan yang tidak terlalu panjang itu. Beberapa meja makan dengan kursi-kursi ditata di atas kaki lima. Siap menyambut para tamu yang akan berbuka puasa di sana.

Setiap penjual mempunyai hidangan andalan masing-masing. Misalnya, satu kedai dianggap paling terkenal untuk gulai tunjang dan gulai tambusu-nya. Kedai yang lain menampilkan urap dan ikan bilis balado sebagai sajian utama. Di tempat lain lagi diantre orang yang ingin makan ayam bakar dan ikan bakarnya. Masing-masing pelanggan sudah tahu apa yang akan mereka cari bila mereka berkunjung ke salah satu lapak.

Percayalah, Anda akan kebingungan memilih makanan apa yang akan disantap untuk berbuka. Semua yang tersaji di sana terlihat sangat menggiurkan. Bawal panggang, ikan kembung panggang, dan ayam panggang yang tergantung-gantung tampak bagai melambai-lambai. Berbagai panci berisi bermacam-macam gulai membuat liur Anda mengembang di rongga mulut. Belum lagi dendeng batokok, sambal goreng udang, rendang, dan belasan jenis masakan yang semuanya ingin dipilih. Petai rebus, petai bakar, bahkan petai mentah yang bergantungan di sana pun berebut minta perhatian.

Sepuluh menit menjelang saat Magrib, para pedagang semakin sibuk mempersiapkan makanan untuk disantap di tempat. Para tamu sudah duduk manis menghadapi segelas minuman panas, berbagai kudapan manis sebagai tajil, dan juga seporsi nasi dan lauk-pauknya.

Suasana berbuka puasa di sudut Jalan Kramat Raya itu memang sungguh meriah. Beberapa meja 'diduduki' oleh sekelompok warga keluarga besar yang merayakan buka puasa dengan penuh keakraban. Bahkan orang yang belum saling mengenal pun menjadi akrab setelah duduk semeja. Berbagai hidangan lezat terus mengalir ke meja-meja panjang yang semakin dipadati pengunjung.

Begitu azan terdengar berkumandang, pengunjung segera membatalkan puasa dengan minum air, diiringi berbagai kudapan yang banyak dijajakan di sana. Kudapan yang paling populer adalah lamang jo tapai dan bubur kampiun. Kudapan khas Minang lainnya adalah lupis ketan, lapek bugih, serabi, jongkong, keripik sanjai (dari singkong berbumbu pedas), dan karak kaliang. Onde mande, lamaknyo!

Jangan lewatkan katupek katan yang khas Kapau, yaitu ketupat ketan berukuran kecil yang dimasak dalam santan berbumbu. Ketupat ketan adalah versi rebus dari lemang. Paling cocok ketupat ketan ini dipakai untuk makan itiak lado mudo yang juga merupakan salah satu sajian populer di "Zona Buka Puasa Kramat Raya" ini. Rata-rata, untuk berbuka puasa di sini, setiap orang menghabiskan antara Rp 25-50 ribu – bergantung jenis dan jumlah lauk yang diambil.

Para pedagang makanan di sudut Jalan Kramat Raya ini akan terus berjualan sampai saat makan sahur. Selain untuk berbuka puasa, tempat ini juga ramai dikunjungi orang untuk makan sahur pada dini hari.
Ramadhan kareem, saudaraku. (Bondan Winarno)

( eka / Odi )

Sumber: Detikfood

Lihat Juga:
Nasi Goreng
Nelayan
Laguna

Label: , ,

 
  The Dim Sum Guide

By: Grant Y

If you’ve ever ventured into an authentic Chinese restaurant or have passed by one on the weekend, you’ve probably seen or heard of the phrase “dim sum”. For many people, the strange phrase alone is enough to cause eyebrows to arch, heads to shake and stomachs to become uneasy. While it’s completely natural to err on the side of caution when it comes to new and exotic foods, the good news is that dim sum is probably some of the best-tasting Chinese food that you’ll encounter in your adventures.

So what exactly is dim sum, you ask? It’s been described as the Chinese version of tapas (small plates of Spanish dishes), or small delicacies or snack food. Usually offered during weekend brunch, dim sum is a collection of small Chinese dishes that are usually steamed, baked or fried. Dim sum often features meat dishes, pastries and desserts that you won’t normally see on a restaurant menu otherwise.

Whether you are completely new to dim sum or are an experienced foodie looking to expand your taste buds, our guide will walk you through the perils, pitfalls and joys of finding the best dim sum around. So sit back, relax and let’s begin!

Source: www.chefseattle.com

See also: dim sum, loewy, table 8

Label: , ,

 
  Cheesesteak

The cheesesteak was developed in the early 20th century "by combining frizzled beef, onions, and cheese in a small loaf of bread," according to a 1987 exhibition catalog published by the Library Company of Philadelphia and the Historical Society of Pennsylvania.

Philadelphians Pat and Harry Olivieri are often credited with inventing the sandwich by serving chopped steak on hoagie rolls in the early 1930s. They began selling this variation of steak sandwiches at their hot dog stand near south Philadelphia's Italian Market. They became so popular that Pat opened up his own restaurant which still operates today as Pat's King of Steaks. The sandwich was originally prepared without cheese. Olivieri claims provolone cheese was first added by Joe "Cocky Joe" Lorenza, a manager at the Ridge Avenue location."

Pat's and Geno's Steaks have a highly publicized rivalry. They are located across the street from each other on 9th Street and Passyunk Avenue in South Philadelphia. Cheesesteaks have become popular in restaurants, cafeterias and food carts throughout the city with many locations being independently owned family run businesses.Variations of cheesesteaks are now common in several fast food chains. Versions of the sandwich can also be found in locations ranging from bars to high-end restaurants.

Source: www.wikipedia.com

See also: tamani, marzano

Label: , ,

 
  Sushi Rice

Sushi is made with white, short-grained, Japanese rice mixed with a dressing made of rice vinegar, sugar, salt, and occasionally kombu and sake. It has to be cooled to room temperature before being used for a filling in a sushi or else it will get too sticky while being seasoned. Traditionally, the mixing is done with a hangiri, which is a round, flat-bottom wooden tub or barrel, and a wooden paddle (shamoji).

Sushi rice (sushi-meshi or su-meshi 酢飯) is prepared with short-grain Japanese rice, which has a consistency that differs from long-grain strains such as those from India, Thailand, and Vietnam. The essential quality is its stickiness or glutinousness. Rice that is too sticky has a mushy texture; if not sticky enough, it feels dry. Freshly harvested rice (shinmai) typically contains too much water, and requires extra time to drain the rice cooker after washing. In some fusion cuisine restaurants, short grain brown rice and wild rice are also used.

There are regional variations in sushi rice and, of course, individual chefs have their individual methods. Most of the variations are in the rice vinegar dressing: the Kanto region (or East Japan) version of the dressing commonly uses more salt; in Kansai region (or West Japan), the dressing has more sugar.

Source: www.wikipedia.com

See also: ramen, sushi tei

Label: , ,

 
  Singapore's Satay

Satay is one of the earliest foods to be associated with Singapore; it has been associated with the city since the 1940s. Previously sold on makeshift roadside stalls and pushcarts, concerns over public health and the rapid development of the city led to a major consolidation of satay stalls at Beach Road in the 1950s, which came to be collectively called the Satay Club. They were moved to the Esplanade Park in the 1960s, where they grew to the point of being constantly listed in tourism guides.

Open only after dark with an "al fresco" concept, the Satay Club defined how satay is served in Singapore since then, although they are also found across the island in most hawker stalls, modern food courts, and upscale restaurants at any time of the day. Moved several times around Esplanade Park due to development and land reclamation, the outlets finally left the area permanently to Clarke Quay in the late 1990s to make way for the building of the Esplanade - Theatres on the Bay.

Several competing satay hotspots have since emerged, with no one being able to lay claim to the reputation the Satay Club had at the Esplanade. While the name has been transferred to the Clarke Quay site, several stalls from the original Satay club have moved to Sembawang in the north of the city. The satay stalls which opened at Lau Pa Sat are popular with tourists. Served only at night when Boon Tat Street is closed to vehicular traffic and the stalls and tables occupy the street, it mimics the open-air dining style of previous establishments.

Other notable outlets include the ones at Newton Food Centre, East Coast Park Seafood Centre and Toa Payoh Central.

The common types of satay sold in Singapore include Satay Ayam (chicken satay), Satay Lembu (beef satay), Satay Kambing (mutton satay), Satay Perut (beef intestine), and Satay Babat (beef tripe).

Singapore’s national carrier, Singapore Airlines, also serves satay to its First and Raffles Class passengers as an appetizer.

Source: www.wikipedia.com


See also: sate, ice cream, seafood

Label: , ,

 
Senin, 23 Agustus 2010
  Menyantap hidangan Internasional di Lombok
Dari wisata kuliner tradisional Lombok, kami tak lupa menyantap masakan bercitarasa internasional atau dari daerah lainnya. Maka sembari menikmati romantisme matahari terbenam di Pura Batu Bolong Senggigi, kami jalan kaki menyusuri pantai ke arah Cafe Alberto.

Sebuah resto dan cafe yang memiliki outdoor setting. Di mana kursi-kursi dan meja-meja makan diletakkan di bibir pantai, seperti di Jimbaran Bay, Bali. Dilengkapi lilin yang berpendar lembut. Kami menikmati fruit punch sembari memandang langit jingga pelan-pelan berganti warna menjadi biru pekat dan gelap.

Resto ini memiliki sajian eccletic serta beberapa menu nasional dan menitikberatkan sajian pada pizza yang dimasak pakai oven berbahan bakar kayu. Pilihan kami jatuh pada paket bebek goreng dengan nasi.

Di kesempatan dinner lainnya, kami bertandang ke Lotus Restaurant. Sebuah tempat makan yang membuat kami selalu ingin datang kembali, setiap kali berkunjung ke Lombok. Dengan setting menghadap bibir pantai, interior resto ini senada dengan chain Lotus Restaurant yang ada di Ubud. Baik di kawasan Monkey Forest maupun Jalan Raya, yang berlokasi dekat Pura Saraswati.

Meja ditutup dengan ubin keramik bergambar teratai dan daunnya serta seekor kodok. Sementara wadah lilin dan vas bunganya melukiskan kelopak-kelopak teratai. Resto ini juga memiliki chain di Singapura.

Sebagai appetizer, favorit kami adalah cheese samosa. Bentuknya tak beda dengan samosa berbentuk segitiga. Tapi isinya keju yang langsung lumer di lidah begitu digigit. Hidangan ini disajikan dengan saos chutney plum. Terbuat dari buah plum segar dicincang, yang dimasak dengan cabe merah dan gula hingga menghasilkan saos bertekstur kasar.

Beranjak ke main course, kami memilih sirloin steak dengan saos mushroom. Kadang-kadang juga black pepper sirloin steak atau chicken cordon bleu. Bila tengah merindukan citarasa makanan lokal, opsi kami Ayam Betutu, Grilled Fish a'la Jimbaran atau Nasi Campur Bali.

Berangkat dari chain Lotus Restaurant yang bermarkas di Pulau Dewata, tak heran kalau sajian Nasional mereka juga khas Bali. Ayam Betutu sajian Lotus Restaurant Senggigi sudah mengalami modifikasi sedemikian rupa, hingga pedasnya tak begitu menyengat.

Cara penyajiannya, ayam ditempatkan dalam sebuah bowl bersama nasi putih dan lawar sayuran.

Sementara Grilled Fish a'la Jimbaran, tak lain seekor ikan kakap merah utuh yang dibakar sambil dibubuhi cabe giling, bawang putih, sedikit kecap manis dan mentega serta dikucuri jeruk nipis sebelum dihidangkan dalam piring datar model daun teratai. Padanannya nasi putih tabur bawang goreng, lawar sayuran serta sambal bajak.

Sedangkan Nasi Campur Bali nya tak banyak berbeda dengan nasi campur Bali pada umumnya. Berupa hidangan sepinggan [one dish meal] berisi nasi putih dilengkapi lawar sayuran, goreng tahu-tempe, kerupuk, sambal, kakap dimasak santan serta sate ayam -khusus ayam ini, juga modifikasi. Umumnya, satenya berupa Sate Pusut [sate ikan] dan masih ada tambahan item berupa sayatan-sayatan daging babi.

Hidangan serba sedap ini kami tutup dengan dessert Apfelstrudel. Apel bercitarasa asam yang ditumis bersama bubuk kayumanis, gula pasir dan kismis, lalu dibalut dengan adonan pastry serta dipanggang. Penyajiannya ditaburi bubuk gula halus, ditambah satu scoop es krim vanilla.
Sumber: Wikipedia

Lihat Juga:

Nasi Goreng
Nelayan Restoran
Laguna

Label: , ,

 
Minggu, 22 Agustus 2010
  Sebuah Buku Tentang Syukur

By: Ratih

M.J Ryan menulis buku dengan proses panjang. Lucunya, pada saat ia sedang memberi sentuhan akhir pada bukunya, ia buka kue keberuntungan yang pas dengan tulisannya. Di sebuah restoran yang menyediakan chinese food, ia baca isi kue. Tebak apa isinya? “Stop searching. Happiness is just next to you.” Kebahagiaan memang seringkali dicari orang diluar dirinya. Padahal setiap peristiwa yang kita alami tidak selayaknya hanya dilihat sebagai hal negatif. Bagi seorang pesimis, sesuatu yang berjalan lancar hanyalah merupakan kebetulan selanjutnya keburukan menanti. Pada dasarnya, sikap optimis akan kehidupan yang lebih baik, sikap syukur dan selalu lihat sukses yang telah diraih merupakan cara untuk berbahagia.

Pengalaman buruk dalam hidup yang dialami M. J Ryan membuatnya selalu mencari arti kebahagiaan. Keluarga dan teman-teman menjadi tempat pencariannya. Bagaimana mungkin orang lain merasa baik-baik saja, sementara M. J Ryan merasa selalu menderita? Maka ia bertanya-tanya dan mencari jawaban yang benar dengan menjadikan orang-orang sekelilingnya sebagai guru kehidupan. Meski pada akhirnya M. J Ryan mampu bersikap lebih positif, namun tak menjadikannya seorang ahli dalam menjalani kehidupan. Hanya saja, sikap positif dan bersyukur itulah yang sepatutnya kita tiru. Sebuah buku menarik yang dia tulis justru menguatkannya. Ia sadar bahwa orang-orang yang dijadikannya guru justru mereka yang mengalami tantangan berat selagi usia muda. Rasa sakit yang dialaminya mungkin saja tak sebanding dengan sakit yang dialami keluarga dan teman-temannya.

Buku M. J Ryan dijadikan referensi bagi mereka yang ingin menyembuhkan diri dari luka. Maka, buku ini bukanlah buku yang habis sekali baca. Namun buku yang perlu direnungi setelah dibaca satu kali. Bahkan relasinya, Sue Bender merekomendasikan buku ini dibaca setiap hari agar tetap semangat hadapi hari. Jika ingin merasakan efek luar biasa dari sikap syukur, buku ini memang pilihan tepat.

Daftar Pustaka:
Ryan, M. J. 1999. Attitudes of Gratitude: How to Give and Receive Joy Every Day of Your Life. Boston: Conari Press.



See also: pasta, tamani, marzano

Label: , ,

 
  Leuit: Sedia Makan Sebelum Kelaparan

By: Ratih

Soal kebiasaan makan membutuhkan penelitian yang serius sebab hal ini melibatkan berbagai macam aspek budaya masyarakat yang bersangkutan. Soal makan bukan sekedar makan. Ada nilai-nilai yang dianut masyarakat tertentu sehingga makan bersama merupakan sesuatu yang bernilai sosial. Bukan sekedar demi kepentingan makan hari ini saja, kebiasaan menyimpan persediaan makan telah ada sejak ribuan tahun lalu. Lumbung padi merupakan salah satu contoh cara manusia simpan persediaan makan untuk beberapa lama. Pada masyarakat sunda di desa-desa, lumbung padi atau leuit memiliki beberapa kategori khusus. Ada 6 jenis leuit, yaitu:

1.Ratna laten adalah lumbung padi terbesar untuk menyimpan padi pupuhu sekaligus tempat untuk melaksanakan ritual ;
2.Leuit rumbia untuk menaruh padi huma (biji padi yang ditanam di ladang);
3.Leuit biang untuk menaruh padi sawah(benih nandur/ tanam sambil mundur);
4.3 buah leuit pangiring sebagai lumbung padi cadangan bila leuit yang lain penuh.

Tentunya perbedaan fungsi setiap leuit mencirikan pula stratifikasi sosial atau tingkatan yang ada dalam masyarakat tersebut. Rakyat biasa tidak bisa seenaknya mengambil padi persediaan milik pupuhu. Ratna laten idealnya memang bukan miliknya pribadi, meski pupuhu mendapat keistimewaan sebagai pemimpin. Seandainya ratna laten hanya dimiliki pupuhu, tentu tidak akan dijadikan sebagai tempat ritual yang bisa dimasuki orang lain dalam rangka perayaan setelah panen. Sayangnya, nilai-nilai sosial dalam masyarakat sunda sekalipun di desa semakin luntur. Kepemilikan bersama bukan lagi menjadi tujuan utama produksi makanan di desa. Semua tergantung usaha sendiri, bergerak masing-masing dalam memproduksi dan mengkonsumsi makanan.

Maka dapatkah kebiasaan makan berubah dengan mudah seiring dengan maraknya jenis makanan baru dari kota? Tentu saja, hal ini tergantung dari kelompok sosial yang mana seorang anak desa berasal. Bila ia berasal dari kelurga kaya raya yang memonopoli kepemilikan sumber pangan di desa, maka bisa jadi akses untuk mengenal makanan fast food demikian mudahnya. Namun, bagi masyarakat kelas bawah yang makan sehari-hari pun sulit, fast food ibarat makanan dari surga yang harga dan rasanya hanya diketahui dari mulut orang lain. Bayangkan saja, orang-orang kecil yang tidak memiliki pekerjaan hanya mengandalkan kemampuan mereka mencari makanan dari sungai atau kebun. Ikan yang bisa ditangkap atau umbi-umbian yang bisa dicerabut akarnya lalu diolah untuk makan sehari-hari. Untunglah kepedulian para pemilik restoran besar pada masyarakat yang kekurangan seperti itu sudah mulai terlihat. Misalnya saja, kegiatan-kegiatan sosial yang mereka programkan pada waktu tertentu. Program ini biasanya melibatkan selebritis yang turun desa. Acara rakyat yang merakyat justru semakin membesarkan nama restoran yang sebelumnya tak pernah tersentuh masyarakat desa. Kita nantikan gebrakan-gebrakan mengejutkan lainnya dari restoran sebagai leuit orang kota.

Daftar Pustaka:

Counihan, Carole and Penny Van Esterik (eds). 2008. Food and Culture: A Reader. New York: Routledge

Lihat juga: minuman, ice cream, ramen

Label: , ,

 
  Rebus atau Panggang? Pilih Olah Makanan Terkait Gengsi dan Tabu

By: Ratih

Pilihan soal makanan yang direbus atau dipanggang sebenarnya sepele bagi kita. Kita pilih soto dengan potongan daging kecil yang direbus karena kita ingin makan siang dengan menu ini. Lalu kita pilih steak untuk makan malam karena kita terbayang rasa lezat daging has dalam nan empuk yang disajikan dengan saus lada hitam, misalnya. Chinese food atau western food tak masalah. Berbeda dengan masyarakat di ujung sana, di negeri antah berantah pada masa lalu atau masa kini. Pilihan soal makanan yang direbus atau dipanggang menjadi penting karena berkaitan dengan konsep hidup mereka. Soal gengsi dan tabu.

Linguistik mengenal konsep konsonan dan vokal. Konsep ini dikenal pula dalam dunia kuliner. Konsonan bisa diartikan sebagai sesuatu yang tertutup sedangkan vokal berarti terbuka. Segala hal yang berhubungan dengan tata cara masak yang sekiranya tabu, tidak akan dilakukan. Misalnya saja, pilihan antara membakar dan merebus pada suku asli di New Caledonia berkaitan dengan hubungan mereka antara alam dan teknologi. Penggunaan panci dan alat panggang merupakan sebuah gengsi tersendiri. Sebuah bukti peradaban. Teks dari Aristoteles yang ditemukan oleh Salomon Reinach mengindikasikan bahwa orang Yunani dahulu kala selalu memanggang makanan. Suku Poconachi di Meksiko panggang makanan hanya setengah matang karena setengah matang berarti berada di tengah-tengah dunia.
Makanan yang direbus merupakan “endo-cuisine” disediakan untuk kepentingan domestik, kelompok kecil, sedangkan makanan yang dipanggang ialah “exo-cuisine” yang disajikan untuk para tamu. Di Perancis, ayam rebus untuk keluarga sedangkan daging panggang untuk perjamuan tamu.
Pada Suku Guayaki di Paraguay, mereka panggang semua makanan, kecuali saat sebuah ritus kelahiran anak, daging harus direbus. Sedangkan suku Caingang di Brazil melarang daging rebus untuk para janda dan duda atau siapapun yang sudah membunuh musuhnya (Strauss. 1997).

Waduh, serem juga ya Suku Caingang..melibatkan soal bunuh membunuh segala dengan makanan. Pastinya kita disini tidak berhubungan dengan gengsi atau tabu dalam memilih makanan, kecuali tempat makan mana yang kamu pilih. Soal jenis makanan tergantung selera. Beruntunglah kita tidak memiliki aturan baku seperti di masyarakat lainnya yang telah disebutkan tadi. Mau makan apapun tak terkait dengan norma. Jadi nikmati makanan yang jadi pilihan kamu, tentunya dengan pertimbangan rasa, harga dan suasana restoran yang akan didatangi.

Daftar Pustaka:

Levi- Strauss, Claude. 1997. “The Culinary Triangle” dalam Food and Culture. Carole Counihan and Penny van Esterik (Editor). Oxon: Routledge.



See also: dim sum, soto

Label: , ,

 
  Beruang Tak Lewatkan Peluang, Harimau Suka Buruan yang Wow

By: Ratih

Saat ini dongeng sebelum tidur semakin jarang dilakukan karena banyaknya media elektronik yang “menemani” anak sebagai pengantar tidur. Padahal dongeng sebelum tidur merupakan salah satu cara internalisasi nilai atau penanaman norma sejak dini. Bagi kamu yang masih punya adik kecil, keponakan atau bahkan sudah punya anak, anak-anak murid (kalau cucu belum kali ya.. we're not that old...). Salah satu cerita ini merupakan kisah klasik dari Cina yang bagus untuk diceritakan pada mereka. Dongeng ini saya baca dalam salah satu buku Cina.


Seekor beruang berdiam diri di pinggir sungai. Ia makan ikan-ikan kecil yang lewat dalam sungai tersebut. Perlahan tapi pasti dia selalu mendapatkan makanan meski apa yang dia peroleh bukan ikan-ikan besar. Hal ini diketahui oleh seekor harimau yang selalu mendapatkan buruan yang besar. Harimau merasa heran dengan beruang yang mau saja makan ikan-ikan kecil.


“Beruang..apa yang kau lakukan disini? Apa yang kau dapat tak sebanding dengan pengorbanan kamu berdiri terus di pinggir sungai. Lebih baik kamu berburu denganku. Aku biasanya mendapatkan rusa besar dalam satu kali buruan,” ajak Harimau pada Beruang.


“O ya? Rusa itu kamu peroleh kapan saja?” tanya Beruang mulai tertarik dengan tawaran Harimau.

“Tentu saja tidak, kita harus memiliki strategi yang matang, tim yang solid dan mau menunggu karena rombongan rusa hanya lewat satu kali sebulan.”

“Satu kali sebulan?” Beruang mulai berpikir, pilihan mana yang lebih baik, ikan kecil yang sudah pasti ia peroleh atau rusa besar yang hanya satu kali dalam sebulan? Bagaimana dengan hari-hari selama bulan tanpa korban buruan? Beruang ini bukan jenis beruang yang hibernasi selama 3 bulan setelah memperoleh makanan. Beruang ini hanyalah beruang biasa yang hidup seperti layaknya hewan hutan lainnya, hari-hari dilalui dengan bangun dan tidur. “Seandainya aku beruang yang bisa hibernasi, tentu aku akan ikut harimau. Ah, lihatlah tubuh harimau itu begitu kurus kering, mungkin karena ia hanya mau menikmati buruan besar saja,” pikir beruang.


“Wah..sebulan sekali? Maaf ya harimau aku tidak bisa menjadi harimau yang gesit berlari. Aku juga tidak sepintar kamu dalam berstrategi menangkap rusa, aku juga tidak punya tim yang solid untuk menangkap rusa. Lagipula, aku takkan melepas ikan-ikan kecil ini untuk rusa yang belum tentu ada setiap hari. Tubuhku menjadi sebesar ini karena aku setiap hari memakan ikan kecil yang bisa kuperoleh. Aku tak memimpikan buruan besar yang tak mungkin kuperoleh dengan diriku berkemampuan seperti ini.”


Harimau merasa heran dengan keputusan beruang menolak ajakannya yang menggiurkan. Beruang merasa tak rugi apapun karena menolak ajakan harimau. Nah, dari ilustrasi ini coba tanyakan pada anak-anak kecil yang didongengi, mau menjadi seperti hewan apakah ia? Tentu saja, setiap jawaban tak ada yang benar atau salah. Pilihan untuk menjadi salah satu hewan pastinya beralasan, tergantung dari kemampuan masing-masing. Beruang menolak ajakan harimau karena dia hanya mau menjadi beruang penyuka ikan yang baik, harimau mengajak beruang karena dipikirnya ia memiliki buruan besar yang biasanya diinginkan juga oleh hewan-hewan lain. So, just be yourself. Be your best self.

Lihat juga: seafood, loewy, table 8


Label: , ,

 
Kamis, 19 Agustus 2010
  Beef Cut for Steak
Chateaubriand steak
Usually served for two, center cut from the large end of the tenderloin. Sometimes it's extra thick top sirloin.
Chuck steak
A cut from neck to the ribs.
Cube steak
A cut of meat, usually top round, tenderized by fierce pounding with a mallet or mechanical blades.
Filet Mignon
A cut from the small end of the tenderloin; the most tender and usually the most expensive cut by weight.
Flap steak
A cut from the bottom sirloin.
Flank steak
From the underside. Not as tender as steaks cut from the rib or loin.
Flat iron steak
A cut from under the shoulder blade.
Hanger steak or (French) onglet
a steak from near the center of the diaphragm. Flavorful, and very tender towards the edges, but sinewy in the middle. Often called the butcher's tenderloin or hanging tender.
Popeseye steak
thinly sliced rump steak, originating in Scotland and available in the UK.

Source: www.wikipedia.com

See Also: pasta, marzano


Label: , ,

 
  An Easy Way to Buy Sustainable Seafood

After I spoke with Casson Trenor a couple of weeks ago, we both became aware of Martin Reed, who has just started a business called I Love Blue Sea. Mr. Reed is a retailer who’s doing the work for you, buying and selling seafood he has verified as sustainable.

There’s a lot of appeal in this business, which is only a few weeks old, and Web-based (the physical location is in San Francisco). Mr. Reed’s goal, other than to make a living, is “to be a pioneer in selling only sustainable seafood, and in being upfront about where things come from and how they’re caught.”

Sounds good. But I had two questions. One: How do you know what you’re buying? His answer: “We use all third party standards, like those of Greenpeace (nothing from the “red list”) and the Monterey Bay Aquarium (no “avoid” fish) ” If he knows that “pirating” (as illegal fishing is called) is big with a certain species, he won’t sell it at all. (Thus, no yellowfin.) And he is insisting that suppliers sell him only fish that can be traced — individually — through bills of lading and bar codes.

Makes sense to me.

The second question concerns cost. The seafood on Mr. Reed’s site is quite fairly priced when you consider that it’s the kind of seafood we want to be buying. The selection is good, too – not as broad as in many big seafood markets, but then again, you’re not worrying about the source. There is occasionally some farm-raised fish where the wild resource is sustainable, and to me this doesn’t make sense, but remember he’s buying West Coast fish and I’m an East Coast person, so our experiences are different.

But the shipping necessarily includes frozen gel-packs and insulated boxes, which add considerably to weight and volume — thus making overnight Fedex charges high: fifty bucks, in the case of my sample order, which was for fish that cost about the same amount.

This is obviously not Mr. Reed’s fault, but it is his problem. He acknowledges this, but says that “After you get to five or ten pounds of product your order will be less expensive than if you bought a similar product at a supermarket.” I don’t know about that, but what is for sure is that, as he says, “There aren’t similar offerings in most parts of the country.”

Mr. Reed says, “We want to change the way the seafood industry works,” and I believe this is our only hope. If you think about what the word “sustainable” means, and you accept the notion that for the most part, the current state of the seafood industry is anything but, it is accountability on the part of purchasers that can move the industry in the right direction. And by taking on a bigger share of the responsibility, retailers like Mr. Reed make it easier for consumers to do the right thing.

Source: dinersjournal.blogs.nytimes.com


See Also: loewy, table 8


Label: , ,

 
  Part of Tuna for Sushi

Here’s something that many may not know about Maguro (Tuna) or may not know what parts of the maguro we use here in Japan. I have seen some shows on TV when I was in the US and other countries, alot saw that they throw away good parts of the maguro. Here in Japan we usually don’t waste the whole fish, we use every part of the tuna for different sushi and dishes.

I will explain the parts of the tuna, where they are located, and what type of dish it is used for. I hope that the photo above is clear for you to understand what I’m about to explain. I will explain from the top and go clock wise in order.

Source: www.naokoscooking.com


See Also: ramen, sushi tei

Label: , ,

 
  Makannan Khas Ngawi
Makanan Khas Asli kota Ngawi Adalah Tepo Tahu (Pertama kali di buat oleh Bp Palio), kemudian Wedang Cemue. karena rasanya yang enak banyak tempat lain mengklaim cemue berasal dari daerahnya, tapi Cemue adalah benar benar Asli kota Ngawi, Sate ayam Ngawi juga mempunyai rasa yang berbeda dengan sate ayam daerah lain. Selain itu makanan ringan semacam Kripik tempe, ledre, dan Geti banyak terdapat di Ngawi, Nasi pecel Ngawi juga memiliki rasa yang khas berbeda dengan nasi pecel di kota lain.
Bila anda ada waktu, di sebelah selatan Puskesmas Bringin, Kecamatan Bringin ada ayam panggang Ndeso, di warung Pring Kuning. Ayam panggang memiliki aroma yang khas, dihidangkan dengan lalapan dan sambel korek yang mantab padasnya. Sambal korek adalah sambal dengan bahan dasar cabe, bawang putih dan sedikit bumbu rahasia. Di malam hari, bila anda menginap di Ngawi, jalan-jalanlah kearah alun-alun Ngawi, berbagai hidangan khas kaki lima tersaji disana. Saat ini di Ngawi juga memiliki berbagai franchise penjual makanann, diantaranya : bakso kepala sapi, bakso kutho cak to Malang, bebek goreng H. Slamet Kartasura, soto Lamongan Cak Hasan dan beberapa steak dan resto di jalan Ronggowarsito Satu lagi makanan yang menjadi favorit di Ngawi adalah Tempe Kripik. Biasa banyak ditemukan di warung makan, restauran, warung rokok dll. Kripik Tempe Mbah Wo yang bertempat di jl raya Ngawi-Caruban bersebelahan dengan lokasi pasar hewan (pasar legi), rasanya khas renyah gurih sedap dan bentuk kripiknya tipis. Dari segi harga relatif sangat terjangkau sekali, satu plastik isi 10 kripik ukuran P: 9 cm L: 5 cm per bungkus harga Rp. 1.500,-
Sumber: wikipedia
Lihat Juga:
The Cafe
Coffebean
starbucks

Label: , ,

 
Rabu, 18 Agustus 2010
  Soto Garasi

Mau makan siang daerah gading?? ada tempat makan soto baru nih di daerah gading. Hayooo yang kantornya daerah gading cobain deh Soto Garasi

Kenapa coba namanya Garasi? tadinya tempat makan ini berada di garasi jadi mungkin yg punya menemukan ide jenius untuk penamaan tempat makannya maka tercetuslah "Soto Garasi". Aneh penjelasannya?? biarin yg penting nyambung hehehehe....

Makanan khas yg ditawarkan pastinya Soto yah gk mungkin spaghetti......Dateng kesana langsung pesen gk usah basa basi langsung ajah pesen Soto Mie-nya minumnya yg paling yahud c untuk makan siang adalah Es Teh Manissss.....manteb deh. Rasa soto yg ditawarkan gk terlalu mengecewakan, rasa sotonya gurih apalagi ditambah perasan jeruk nipis makin bikin selera ditambah campuran daging ayam serta mie kuning yg kenyal + Nasi pastinya.

Untuk tempat lumayan bersih walaupun dia dipinggir jalan bukan berarti tidak memperhatikan kebersihan. Mau pake AC alami ataupun AC bneran juga ada loh jadi gk usah bingung ataupun bimbang klo masih bingung mening duduk atau pegangan ajah (Jayus Mode : ON tongue ). Makan siang rame" disini juga enak karna kapasitas tempat duduk yg mereka sediakan lumayan banyaklah...

Makan disini gk perlu takut kebobolan kantongnya buat makan siang. Soto + Es Teh Manis cuma keluarin kocek 12rb ajah....Soal porsi juga tidak mengecewakan koq...siplah pokoknya


Source: www.id.openrice.com

See also: table 8

Label: ,

 
  Pepenero

My first review! aduh agak grogi de jadinya tongue

hemmm ini kali pertama aku dateng ke PEPeNERO.. diajakin sama tetangga nih, katanya disana makanan italianya mantap~ akhirnya dari GI kita meluncur de ke PEPeNERO.. ga jauh ya ternyata, dari GI tinggal lewat tanah abang trus arah2 ke ambasador, ga jauh darisana keliatan de plang nya kinclong2.. capcuussssss

begitu dateng, semua table udah penuh.. tapi ternyata dapet tempat jg tapi diluar.. next time ga lupa reserved dulu de sebelumnya smile setelah dpt table, dateng mbak2 kasih menu. menu nya imut de ky dibuat dari kertas daur ulang gt.. btw menunya pake bahasa itali bo! haduh sadisme.. eh setelah diliat2 ada penjelasannya jg pake bahasa inggris dibawahnya.. slamet2 XD tapi tetep aja setelah baca2, aku bingung mau pesen apa.. tanya2 deh sama mbak2nya akhirnya.. mbak kalo mau yg bla bla blaa.. pesennya apa ya? akhirnya di rekomendasiin utk order ini itu.. ramah banget mbak nya smile

sambil order2 makanan,ada mbak lain yg dateng ngasi semacam appetizer gitu, isinya roti2 dan kue kering mirip stik keju, plus ada bruschetta tomat masing2 sebanyak 3 buah,, bingung dong, aku tanya deh itu compliment ya? *kepedean* eh bener bo compliment! enak2 lohhh lol

nah setelah ditimang2,ini makanan yang kami order :
bowlFilleto Ai Funghi - 89k
pesenan tetangga dan cowo ku.. tenderloinnya itu hmmmmmmmmmmmmmmm *speechless* dagingnya tebelll,berasa gurih diluar, lembut bgt di dalem.. rasa bumbu2nya jg ngeresap banget sampai ke tengah daging,.. sausnya mantap,soal rasa dan kelembutan ga kalah sama steak yang 400k.. oya steak ini ditemenin sama mashed potato.. gravy nya jg mantap.. recommended banget menurut aku :thumbup:

bowlMaltagliati Stracicati - about 50k
km doyan pasta dengan saos bolognaise dan taburan keju mozarella? hmm ini pas banget buat km! pertama nyicip, rasanya meleleh ky tu keju mozarella *lebaiii* enak banget bo! buat yang suka pedas, jangan lupa order ke waiterss nya ya minta yg pedas ;)

minuman yang kami pesen agak standard nih,, soale tadi abis ngopi di starbucks, ga mau minum yang blended/latte2 lagi jadinya.. smile
mojito - lupa liat harganya sad
twinings green tea - about 25k
bir bintang large - lupa liat harganya sad

setelah selesai makan, aku tergoda buat order desert.. passss aja sebelum aku minta buku menu, dateng waiterss bawa 3 gelas kecil isinya ky coklat mousse gitu anterin ke meja.. bingung de aku, latah aku tanya.. "mbak,ini compliment lagi?" iyah bo ternyata dapet compliment lagi! yaampunn senangnya makan disiniiii~^^
setelah dicoba, coklat itu mirip ky fla untuk puding,, jadi ga sekental mousse coklat. kalo aku kira2 ingredients nya dark chocolate,alkohol/rum (soalnya diminum anget2 hehe),sama kacang2an.. enak bangett!! ga nyangka ini bisa jadi compliment.. kalo dijual 40k kali ya harganya lol

selesai makan,tetanggaku order wine buat bawa pulang.. total kita bertiga makan sekitar 570k.. murah bgt ya +1 botol wine pula lol

aku pasti balik2 kesana lagi! dan ga lupa reserved sebelumnya biar duduk didalem hehee..
Thanks PEPeNERO~^^

Source: www.id.openrice.com

See also: tamani, marzano

Label: , ,

 
  Wisata Kuliner di Kota Kupang
Kota ini menyimpan banyak pesona, khususnya penggemar sea food. Wisatawan yang berkunjung ke kota ini biasanya terkesan dengan ikan bakar yang ukurannya besar-besar dan harga relatif murah. Dinikmati dengan sambal khas kupang, tentu wisatawan akan langsung berjanji pada diri sendiri : "suatu saat nanti, beta akan kembali lagi". Juga cumi, udang segar yang mengeluarkan aroma manis ketika dibakar mengundang selera. Disamping itu, wisatawan juga akan disuguhkan salah satu makanan khas kota Kupang "jagung bose". Makanan yang dibuat dari campuran jagung dan sayuran serta biji-bijian (biasanya kacang hijau dan kacang tanah). Ada juga daging se'i yaitu daging sapi atau daging babi yang diasap dan dicampur susu, garam dan rempah-rempah sehingga rasanya ada yang manis dan juga asin. Kota ini juga memiliki pesona wisata karena memiliki pantai pasir putih yang indah dan laut biru yang cantik yang sejak beberapa tahun ini menjadi langganan persinggahan peserta lomba perahu layar internasional. Satu lagi yang unik adalah penjual jagung bakar yang terbentang sepanjang trotoar di jalan ElTari (depan kantor gubernur) menjadi tempat favorite pemuda/i kota kupang.
Lihat Juga:
Nasi goreng
Nelayan Restoran
Laguna

Label: , ,

 
Selasa, 17 Agustus 2010
  wisata kuliner di Pasar Semawis Semarang
Pasar Semawis, atau dikenal juga sebagai Waroeng Semawis, adalah pasar malam di daerah pecinan Kota Semarang. Pasar ini awalnya merupakan gagasan dari perkumpulan Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata).

Pasar Semawis bermula dengan diadakannya Pasar Imlek Semawis di tahun 2004, menyusul diresmikannya Tahun Baru Imlek sebagai Hari Libur Nasional di Indonesia.

Buka setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu malam disepanjang jalan Gang Warung, Pecinan - Semarang, Pasar Semawis menyajikan beraneka ragam hidangan yang bisa anda pilih bersama keluarga mulai dari pisang plenet khas Semarang, nasi ayam, es puter, kue serabi, aneka sate, bubur kacang hingga menu - menu steamboat yang menarik untuk dicicipi. Pusat jajanan terpanjang di Semarang ini buka mulai jam 6 sore hingga tengah malam.
Suasana Pasar Semawis circa tahun 2005

Pasar Semawis terletak di jalan Gang Warung, untuk menuju kesana, ada beberapa jalan yang bisa dipilih. Dari jalan Gajahmada, dapat masuk lewat jalan Wotgandul Barat > Plampitan > Kranggan > parkir di jalan Beteng. Dari jalan Gajah Mada juga dapat masuk langsung ke jalan Kranggan lewat perempatan Depok. Jalur lain adalah lewat Pasar Johar atau Jurnatan, masuk lewat jalan Pekojan > parkir di jalan Gang Pinggir. Setiap akhir minggu malam saat Waroeng Semawis digelar, beberapa jalan di Pecinan ditutup salah satu ujungnya, yaitu jalan Gang Besen, Gang Tengah, Gambiran, Gang Belakang dan Gang Baru. Jalan - jalan tersebut dapat digunakan untuk parkir kendaraan pengunjung
Sumber: wikipedia

Lihat Juga:
Nasi Goreng
Nelayan Restoran
Laguna

Label: , ,

 
Senin, 16 Agustus 2010
  Pasta from Italiano

There are two basic kinds of commercial pasta:

The former are flat and of varying width, while the latter comes in all sorts of shapes, from spaghetti to penne to cart wheels.

Which kind should you use?

Egg pasta goes well with hearty fare, for example meat-based sauces or rich pomarola. Tagliatelle are also commonly flavored with other ingredients, for example spinach, which turns them green, tomato, which turns them red, or squid ink, which turns them black. Lasagne made with egg pasta are also superb.

Because of the variety of shapes it comes in, pasta di semola di grano duro is more versatile; which shape to use depends upon the sauce and personal taste. Spaghetti, spaghettini, bucatini and other strands go well with fairly liquid sauces. Shorter hollow pastas, for example penne or tortiglioni, go well with thick sauces, in part because they trap the sauce. They also work well in baked dishes, because they have considerable body and can withstand being heated through a second time. Other shorter flat pastas, for example farfalle (butterflies or bow ties), work nicely with cream sauces because the sauce tends to stick to their surfaces.

In terms of purchasing commercial pasta, there are many brands to choose from; in Italy the most popular are Buitoni, De Cecco, Barilla, Agnesi, and Voiello (not necessarily in this order).

There is also pasta artigianale, pasta made in smaller factories by artisans whose chief concern is quality. Though the basic ingredients are the same, that's where the resemblance ends: The artisans extrude their pasta through bronze dies that leave microstriations to capture and hold the sauce, and also dry it at lower temperatures, thus preserving the flavors of the wheat. According to Nancy Harmon Jenkins, four of these producers export to the United States: Rustichella D'Abruzzo, Latini, Benedetto Cavalieri and Martelli.

Should you not find Italian pasta in your market: Read the labels of what's available, and pick pasta made with durum wheat flour or semolina. Avoid dried pasta made with simple bread or soft wheat flour (much of the Northern European pasta, for example) because it won't hold up to cooking.


Source: www.italianfood.about.com

See also: tamani, marzano

Label: , ,

 
  Cooking Pasta

Cooking pasta is as easy as boiling water, but does require care.

  1. You should figure 1 quart of water per quarter pound of pasta (1 liter of water per 100 grams of pasta), and expand this to 6 quarts for a pound. If you don't use enough water the pasta will be gummy, so don't stint.

  2. Bring the water to a rolling boil, salt it with 2-3 teaspoons of kosher salt per quart of water. Don't skimp on the salt or the pasta will be unpleasantly bland -- it helps to keep in mind that Neapolitans, who are masters at cooking pasta, used to use sea water back when it was safe to do so.

  3. Add the pasta, stirring gently to separate the pieces and keep them from sticking to the bottom of the pot.


The pasta package will probably say how long the pasta should cook for, but don't trust it. A couple of minutes before it is supposed to be done, fish out a piece and break it open; in the center you will see a whitish area of uncooked pasta that is poetically known as the anima, or soul of the pasta. Ladle a couple of ladles of hot water into the serving bowl, swirl them about to warm it, discard them, and continue cooking the pasta until the anima barely fades. At this point drain the pasta, giving it one or two good shakes to remove most of the water (it will continue to absorb water for a minute or two), transfer it to the bowl, stir the sauce into it and serve.

As a variation, if the sauce is fairly liquid, say for penne rosé, warm it in a skillet as the pasta cooks, and when the pasta is just shy of being done drain it and transfer while it's still dripping it to the skillet. Turn the heat to high and toss the pasta as you would an omelet; as it finishes cooking it will absorb the sauce and taste much better. On restaurant menus pasta cooked this way is called strascicata or saltata in padella. There are hudreds of pasta recipes on this site; click on the pasta sauces and recipes link on the navigation bar to the left to reach them.

Source: www.italianfood.about.com

See also: steak, sate, sushi

Label: , ,

 
  Kinds of Pasta

Pasta comes in an astonishing variety of shapes, some of which are common throughout Italy, and some of which are limited to a particular region, or even town. There are also specialty shapes produced by individual pasta makers.

Taken as a whole, pasta can be divided into pasta di semola di grano duro, made from durum wheat flour, water, and a little salt, and pasta all'uovo, which is made from eggs, flour, and salt. Commercial pasta all'uovo is generally made with durum wheat flour, which gives it a firmer texture and means it won't go soft if it's overcooked slightly (all pasta will become flabby if seriously overcooked). Homemade pasta is, on the other hand, generally made with cake flour, which has less gluten. Therefore, the cooking time of home made pasta all'uovo is more critical; if you leave it in the water too long it will become flabby.

Commercially made pasta can be divided into several basic kinds:

Sheet Pasta: Used primarily in making baked dishes. Often but not always all'uovo, with eggs.

Strips: Fettuccine, Linguini, tagliatelle, and so on. The broader strips are generally used for thick-to-chunky sauces, whereas the thinner strips are also used for creamier, though never really liquid sauces. Most of these pastas are made with egg, and will say all'uovo on the package.

Source: www.italianfood.about.com

See also: ice cream, seafood, dim sum


Label: , ,

 
Minggu, 15 Agustus 2010
  Beda lontong dengan ketupat
Lontong adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari beras yang dikukus di dalam bungkus dari daun pisang. Lontong biasanya disajikan dengan sate, rujak atau gulai kambing. Walau makanan ini mirip dengan Buras, lontong lebih sering ditemukan di banyak rumah makan di Indonesia. Ini disebabkan karena cara pembuatan lontong yang lebih mudah dari ketupat. Ketupat yang dibuat juga dengan beras dalam daun kelapa muda (janur) biasanya lebih sering ditemukan pada masa hari raya Idul Fitri.

Karena dikukus dalam daun pisang, lontong dapat berwarna hijau di luarnya, sedangkan berwarna putih di dalamnya. Lontong banyak ditemui di pelbagai daerah di Indonesia sebagai pengganti nasi putih. Walau juga dibuat dari beras, lontong memiliki aroma yang khas. Yang pasti lontong dan ketupat adalah makanan masakan khas asli dan original buatan Indonesia. Keasliannya tak ubahnya dengan Warok. Kalaupun ada lontong dan ketupat di negara lainnya seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura. Itu tidak lain adalah budaya serapan yang dibawa oleh perantau Indonesia ke negeri tersebut sejak dulu kala.
Sumber: Wikipedia

Pada bulan Puasa ini Lontong banyak ditemui dijajakan untuk sajian berbuka puasa, mungkin karena texturnya yang lembut pas untuk mengganjal perut pas berbuka dan sebelum melaksanakan sholat.

Lihat Juga:
restaurant
restoran
cafe

Label: , ,

 
Jumat, 13 Agustus 2010
  Review From Member4
Sebelumnya Salam kenal, Saya chandra..Ini review pertama saya..well..let`s get started!

Saya merupakan pecinta sushi dan japanese food lainnya, boleh dibilang saya cukup sushi hunter. kali ini saya coba me-review Sushinaga, salah satu tempat makan sushi favorit saya dan pasangan saya.

Sushi naga adalah restoran sushi dengan harga terjangkau yang katanya chef-nya ex-sushi tei. terletak di bilangan kembangan-meruya, restoran ini cukup ramai dikunjungi apalagi pas weekend. restoran berlantai dua ini memiliki suasana yang nyaman dan cozy. well langsung saja kita review makanannya.

dinner saya kali ini adalah dengan memesan 2 appetizer sushi, 2 roll, dan 1 main course.

1. Chuka Wakame Sushi [15rb-an]
Bagi penyuka rumput laut bertipe wakame ini, chuka wakame disini rasanya muantap bleh!... segar dan yummy..

2. Kani-nigiri sushi [15-rban]
Sushi ini adalah sushi sederhana dengan irisan crabstick mayo di atasnya dan sedikit tobiko. rasa crabsticknya dan rasa mayo nya yang asam manis menambah sensasi kesegaran dari sushi ini yang pastinya langsung membangkitkan selera makan.

3. Special Dragon Rollmad
Roll ini merupakan roll favorit di sushinaga, dengan unagi, tempura,dan salmon di dalam roll nya serta irisan avocado di atas dan special saucenya membuat roll ini menjadi roll favorit. rasanya crunchy sekaligus yummy. untuk roll ini dibanderol 61rb rupiah.

4. Celebrity Roll [ 30rb-an]
Roll ini merupakan roll yang juga cukup favorit di sushinaga dengan garnish yang menawan dan rasa yang yummy...membuat lidah menjadi tertarik untuk nambah lagi dan lagi.lol

5. Unagi-Don[41rb-an]

Ini maincourse paling mantap disini menurut saya, Unaginya SUPER ENAKtongue... lembut dan bumbunya meresap, di grill pass sekali. Recommended...

disini Ocha-nya beli sekali trus refill sampe puas deh...

lupa harga ocha nya kalo ga salah si ga sampe 15rb per gelas..


Overall, Sushinaga merupakan sushi yang cukup terjangkau dibandingkan dengan restoran sushi yang berada di mall-mall yang notabene rasanya malah masih lebih unggul sushinaga. service juga OK!

Recommended!!

Sumber: www.openrice.com

See also: ramen, Sushi Tei

Label: , ,

 
  Review From Member3

halo guys,,
numpang review yah sesepuh OpenRice..

kali ini sepulang ngantor, gw bertiga bareng temen2 mampir ke restoran marimar yang ada di daerah sunter, restoran ini terbilang cukup baru di sunter ini, tadinya resto ini hanya ada di daerah gading dan muara karang,

restorant ini terdapat 2 lantai, dan juga ada VIP room nya di lantai 2,,
saat masuk k resto ini, sudah cukup ramai pengunjung, namun pelayan di sini ramah2 bgt, kita di pandu ke meja yg masih kosong,, two thumbs up buat pelayanannya.

kita semua memesan..

paketan ayam bakar [recommended]
bagi yg sangat laper, cocok bgt mesen menu satu ini, komplit bgt bro "liat aja fotonya", ayamnya gede bgt, dan gurih, sambelnya yg bikin ketagihan bgt.. di jamin keyang bgt deh loe..

sop buntut
kalo menurut gw sop buntutnya standart yah,, sama seperti sop buntut kebanyakan di resto lain, dari segi harganya cukup murah jg c. gw lupa harga pastinya brp.

gado-gado thai
gw cuman icip sedikit doank menu tmen gw ini, ga tau lidah gw salah apa memang gado-gado thai tuh rasanya seperti itu.. kalo menurut gw rasanya jauh dari yg namanya gado-gado kebanyakan yg kita ketahui, rasanya lebih seperti asinan yg di taburi kacang di atasnya sampai tertutup, isinya sayur2an semua, gada lontongnya..
tp rasanya seger bgt, enak dan gurih,, cocok buat yg vegetarian.

inget ade gw td minta di bungkusin makanan, jadi gw nambah mesen nasi kotak ayam rendang. kalo yg ini gw ga cobain rasanya seperti apa, soalnya langsung di abisin ama ade gw.. hehehe

Source: www.openrice.com

See also: sate, ice cream, soto

Label: , ,

 
  Review From Member2

Yakk.. kali ini saya akan me review Restoran Iga Penyet Leko di bilangan Pesanggrahan dekat puri indah sana.
Jujur saya baru pertama kali makan di Iga Penyet Leko disini, Untuk interiornya sama persis dengan interior iga penyet Leko di Pantai Indah Kapuk.. nyaman koq..mejanya keramik gitu.. Oh ya, saya makan berempat dengan kekasih dan dua adiknya.

Well, Langsung aja ke makanannya ya

1. Iga Penyet (Rp 25.000)
Seperti Biasa, Iga Penyet Leko adalah Favorit saya.. sebenarnya ada yang bilang Teko, ada yang bilang leko, tapi saya lebih suka Leko.. Bumbu penyetnya lebih nendang.. enak banget...

2. Iga Goreng Tepung Penyet (Rp 30.000)
Iga goreng tepung ini menu baru di Leko, dan rasanya? wuahh... mantap banget...sama iga penyetnya lebih enak ini..ada kriuk2nya..ya garing-garing dikit..enak banget..

3. Sop Iga+Otot(Rp 37.500)
Kuah Sop di Leko juga juara.. enak banget.. meskipun agak asin, tapi emang kuahnya gurih banget... Soal Iga nya, jangan tanya lagi.. empuk..

4. Belut Penyet (Rp 22.500)
Iseng-iseng Pesen Belut Penyetnya.. saya pikir bakal disajikan Belut Garing gitu.. tapi yang ada belut digoreng biasa... agak kecewa sih.. untuk Rasa bumbu penyetnya tetep nomer satu...

5. Sayur Asem (Rp 5.500)
Sayur asem disini berisi kol, kacang tanah, nangka , kacang panjang, melinjo, dan daun melinjo. enak banget, kuahnya merah gitu..seger,asem,pedas...

Dan untuk minumnya kamipun memesan :
1. Es Teh Susu Tarik Jumbo (rp 7.000)
Es Teh Susu Tarik disini favorit kami, Tehnya kuat, Susunya juga kuat..Balance, Seimbang dan jadinya ngga eneq.. TOP!
2. Es Jeruk Degan (Rp 9.500)
Saya Pribadi baru tahu Degan itu artinya kelapa ini es kelapa jeruk biasa..ordinary..
3, Es Cincau Lemon (Rp 7.500)
Nah, saya baru pernah coba ni..nyeruput dikit punya calon adek ipar nah..ini rasanya tuh unik banget..asem2..manis cincau gitu..buat yg doyan cincau nih wajib coba..

Over all.. saya emang selalu suka makan di Leko.. bumbu penyetnya itu lho...Recommended Pesan yang pedas... buat penyuka sambel pedas...
Enak banget..

Sumber: www.openrice.com

See also: loewy, table 8, seafood

Label: , ,

 
Kamis, 12 Agustus 2010
  Steak

In the United States and Canada, a restaurant that specializes in beef steaks can be known as a steakhouse.

In the United States a typical steak dinner consists of a steak, with a starchy side dish, usually baked potatoes, but occasionally another potato dish, rice, pasta, or beans. A small serving of cooked vegetables often accompanies the meat and side, with corn on the cob, green beans, creamed spinach, asparagus, tomatoes, mushrooms, peas, and onion rings being popular. A well-known accompaniment to steak is shrimp or a cooked lobster tail, a combination often called "surf and turf" or "reef and beef" and "pier and steer". Rounding off an American steak dinner is some sort of bread, usually a dinner roll.

Special steak knives are provided along with steak. Steak knives are sharper than most table knives and are usually serrated, though straight blades also work; they also often have wooden handles. Prepared condiments known as steak sauces are generally on the table in steakhouses. Tenderized round or sirloin steaks, breaded, and pan-fried or deep-fried, are called chicken fried or country fried steaks, respectively. Thinly sliced ribeye or other tender cuts, cooked on a hot griddle and shredded slightly, and served on Italian style rolls are called Philly steaks, named after Philadelphia, the city in which they became famous.

In France, steak is usually served with French fried potatoes also known as "frites", and the combination is known as "steak-frites". Vegetables are not normally served with steak in this manner, but a green salad may follow or (more commonly) be served at the same time. This is also the case in the United Kingdom.

In Italy, steak was not widely eaten until after WWII because the relatively rugged countryside does not readily accommodate the space and resource demands of large herds of cattle. Some areas of Piedmont and Tuscany, however, were renowned for the quaility of their beef. Bistecca alla Fiorentina is a well-known specialty of Florence; it is typically served with just a salad or Tuscan beans. From the 1960s onward, economic gains allowed more Italians to afford a red meat diet.

In the Balkan region, steak is often rubbed with mustard and pepper, and marinated in vinegar and vegetable oil for up to a week. It is then fried in butter, and a slice of toast is then used to soak up the pan drippings. The steak is served on the toast and topped with optional fried egg and a sprig of parsley.



Source: www.wikipedia.com

See also: Sate, soto




Label: , ,

 
  Fish

Fish and shellfish have a natural tendency to concentrate mercury in their bodies, often in the form of methylmercury, a highly toxic organic compound of mercury. Species of fish that are high on the food chain, such as shark, swordfish, king mackerel, albacore tuna, and tilefish contain higher concentrations of mercury than others. This is because mercury is stored in the muscle tissues of fish, and when a predatory fish eats another fish, it assumes the entire body burden of mercury in the consumed fish. Since fish are less efficient at depurating than accumulating methylmercury, fish-tissue concentrations increase over time. Thus species that are high on the food chain amass body burdens of mercury that can be ten times higher than the species they consume. This process is called biomagnification. The first occurrence of widespread mercury poisoning in humans occurred this way in Minamata, Japan, now called Minamata disease.

Overfishing

Main article: Overfishing

Fish for sale in a market in Hong Kong

Research into population trends of various species of seafood is pointing to a global collapse of seafood species by 2048. Such a collapse would occur due to pollution and overfishing, threatening oceanic ecosystems, according to some researchers.

A major international scientific study released in November 2006 in the journal Science found that about one-third of all fishing stocks worldwide have collapsed (with a collapse being defined as a decline to less than 10% of their maximum observed abundance), and that if current trends continue all fish stocks worldwide will collapse within fifty years. In July 2009, Boris Worm of Dalhousie University, the author of the November 2006 study in Science, co-authored an update on the state of the world's fisheries with one of the original study's critics, Ray Hilborn of the University of Washington at Seattle. The new study found that through good fisheries management techniques even depleted fish stocks can be revived and made commercially viable again.

The FAO State of World Fisheries and Aquaculture 2004 report estimates that in 2003, of the main fish stocks or groups of resources for which assessment information is available, "approximately one-quarter were overexploited, depleted or recovering from depletion (16%, 7% and 1% respectively) and needed rebuilding."

The National Fisheries Institute, a trade advocacy group representing the United States seafood industry, disagree. They claim that currently observed declines in fish population are due to natural fluctuations and that enhanced technologies will eventually alleviate whatever impact humanity is having on oceanic life.

In an effort to counteract the detrimental effects of overfishing, there has been an emergence of retailers and restaurants only dealing in sustainable seafood. In an effort to expand the availability of sustainable seafood, i love blue sea opened in March 2010 selling only sustainable seafood online and delivering overnight via FedEx. They follow the recommendations set forth by both Seafood Watch and Greenpeace USA.

Source: www.wikipedia.com

See also: seafood, loewy, table 8

Label: , ,

 
  Kind of Sushi

Inarizushi

Inarizushi (稲荷寿司, stuffed sushi) is a pouch of fried tofu filled with usually just sushi rice. It is named after the Shinto god Inari, who is believed to have a fondness for fried tofu. The pouch is normally fashioned as deep-fried tofu (油揚げ, abura age). Regional variations include pouches made of a thin omelette (帛紗寿司, fukusa-zushi or 茶巾寿司, chakin-zushi). It should not be confused with inari maki, which is a roll filled with flavored fried tofu. A very large version, sweeter than normal and often containing bits of carrot, is popular in Hawaii, where it is called "cone sushi."

Sukeroku

Sukeroku (助六, name of a man in Edo period) is the combination set of inarizushi and makizushi, which is served as a single-portion takeout style sushi-pack. In a famous Kabuki play Sukeroku, a good-looking man Sukeroku is the lover of an Oiran courtesan named Agemaki (揚巻, lit. fry for age and roll for maki). Age and maki which form her name correspond to fried tofu namely inari and makimono, respectively. One rumour of sukeroku-zushi is that takeout style packs of inarizushi and makizushi had served at performances of Sukeroku kabuki in Edo period. Sukeroku is a cheap sushi-pack and often vegetarian.

Chirashizushi

Nama-chirashi, or chirashizushi with raw ingredients

Chirashizushi (ちらし寿司, lit. scattered sushi) is a bowl of sushi rice with other ingredients mixed in (also refers to barazushi). It is commonly eaten in Japan because it is filling, fast and easy to make. Chirashizushi most often varies regionally because it is eaten annually as a part of the Doll Festival, celebrated only during March in Japan. The ingredients are often chef's choice. Edomae chirashizushi (Edo-style scattered sushi) is an uncooked ingredient that is arranged artfully on top of the sushi rice in a bowl. Gomokuzushi (Kansai-style sushi) are cooked or uncooked ingredients mixed in the body of rice in a bowl.

Source: www.wikipedia.com

See also: ramen, dim sum


Label: , ,

 
Rabu, 11 Agustus 2010
  Khas Kediri ada disini
Kediri adalah sebuah kecamatan di Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.Kecamatan Kota Kediri bisa dibilang merupakan "jantung" dari Kotamadya Kediri, karena di sini terdapat Kantor Walikota Kotamadya Kediri, pusat dari aneka bank nasional maupun swasta berada di jalan Brawijaya, bank - bank itu antara lain Bank BCA, Bank Mandiri,Bank BNI, dan Bank Indonesia. Pusat perbelanjaan modern ataupun tradisional juga terpusat di kecamatan kota Kediri , seperti mall, Pasar Setonobetek yang merupakan pasar terbesar se-Kotamadya Kediri, di sini juga terdapat gedung Bioskop, stasiun radio dan televisi lokal.Alun - alun kota juga terdapat di kecamatan ini, berseberangan dengan Masjid Agung Kota Kediri.

Di kecamatan terdapat pusat aneka jajanan maupun makanan khas dari Kota Kediri , yaitu gethuk pisang, tahu,( kita bisa memilih tahu kuning atau tahu putih ), stick tahu yang semuanya berada di jalan Pattimura. Aneka makanan yang diolah dari 02 atau bekicot, seperti sate 02, keripik 02, Kreco, dapat di temui di daerah sekitar jalan Panglima Sudirman. Masih ada lagi makanan khas kota kediri, yaitu pecel kediri dan sambal tumpang kediri , serta nasi campur yang merupakan perpaduan antara sambal pecel dan sambal tumpang, makanan khas ini dapat anda jumpai di sepanjang jalan Dhoho saat malam menjelang, di jalan Dhoho juga terdapat banyak toko pakaian, aneka kerajinan dan swalayan - swalayan, jalan Dhoho ini ibarat jalan Malioboro di Yogyakarta, tapi versi Kota Kediri. Kesemua tempat itu berada pada satu jalur jalan yang saling berdekatan, dan tentunya berada di pusat kota. Juga masih terdapat Soto Kediri yang pedagangnya tersebar di penjuru kota Kediri.

Selai wisata kuliner, Kecamatan Kota Kediri masih memiliki tempat wisata religi dan sejarah, yaitu Masjid Setonogedong yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit, ini terbukti dari adanya relief pada tembok masjid. Tempat lain, yaitu komplek makan di Setonogedong yang banyak dikunjungi wisatawan untuk berziarah, makam Sunan Geseng di timur alun - alun Kota Kediri.
Sumber: Wikipedia

Lihat Juga:
Makanan
Minuman
Japanese food

Label: , ,

 
  Tips Bulan Ramadhan

Telah tiba bulan Ramadhan, perubahan pola makan selama bulan ini memerlukan penyesuaian yang tidak mudah diterima oleh semua orang. Dr. Farouk Haffejee dari Afrika Selatan, memberikan rekomendasi untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan selama bulan Ramadhan. Dr. Haffejee menyarankan beberapa hal agar tetap sehat selagi berpuasa. Ikuti tips sehat berikut:

Hindarilah:

1. jenis makanan yang digoreng dan berlemak,

2. makanan yang mengandung banyak gula,


3. makan terlalu banyak saat sahur,

4. terlalu banyak minum the saat sahur, the mengeluarkan urine bersamaan dengan mineral garam yang dibutuhkan tubuh sepanjang hari,

5. merokok

Makanlah:

1. makanan mengandung karbohidrat pada saat sahur sehingga rasa lapar dapat dihindari,

2. kurma adalah sumber yang tepat yang mengandung gula, fiber, karbohidrat, potassium dan magnesium,

3. kacang almond kaya protein dan fiber yang rendah lemak,

4. pisang mengandung potassium, magnesium dan karbohidrat.

Minumlah sebanyak mungkin air putih atau jus buah antara waktu setelah berbuka dan sebelum tidur agar tubuh maksimal menyerap cairan.

Bila ingin berbuka puasa di luar rumah, carilah restoran yang tepat demi kesehatan anda, perhatikan kebersihannya.

Sumber: http://www.islam101.com/ramadan/foodTips.htm

See also: Tamani

Alih bahasa oleh: Ratih

Label: , ,

 
Selasa, 10 Agustus 2010
  Info Berpuasa Ramadhan
Puasa ramadhan bukan hanya menahan lapar dan haus tetapi bagaimana kita menahan seluruh hawa nafsu kita dan mengendalikannya mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari

Perintah puasa difirmankan Alloh swt pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183
"Yaa ayyuhaladziina aamanuu kutiba alaikumus siyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qablikum la allakum tataquun"
Artinya:
“ Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa."

Puasa adalah menahan. secaara artian adalah menahan keinginan hawa nafsu(atau jasad/diri).namun justru malah menjalankan keinginan keinginan Allah lah yang terkandung di dalam AlQuran. sehingga lebih optimal lagi dalam menjalankan ibadah yang Allah inginkan.

perintah puasa lebih menekankan kedalam aktifitas sendi kehidupan. dimana mampunya kita untuk menahan hawa nafsu kita (bahkan hingga makan dan minum pun kita tahan) kemudian menjalankan keinginan Allah sepenuhnya. sehingga meraih Taqwa

perintah pusa jatuh pada madinah. dimana dikondisi ummat islam saat itu baru saja hijrah dari mekkah setelah di tekan dari berbagai sisi kehidupan.. namun di sinilah terlihat sifat kesabaran(tidak lemah, tidak lesu, pantang mundur) dari semangat ummat islam untuk bangkit menyebarkan ayat-ayat Allah.ke seluruh wilayah

Adapun Syarat dimana Orang itu wajib Berpuasa adalah:
1. Beragama Islam
2. Berakal sehat
3. Baligh (sudah cukup umur)
4. Mampu melaksanakannya
5. Orang yang sedang berada di tempat (tidak sedang safar)

dan ketika saatnya berbuka tidaklah penting dimana dia berbuka dengan apapun yang penting adalah berbukalah dengan yang yang manis karena itu yang dianjurkan.

Lihat Juga:
Japanese Food
Chinese Food
Ice Cream

Label: , ,

 
Info Makan' Blog mengulas tentang segala jenis macam makanan, tempat makan, dan Review makan dari para pecinta kuliner

Arsip
Mei 2010 / Juni 2010 / Juli 2010 / Agustus 2010 / September 2010 / Oktober 2010 / November 2010 / Desember 2010 /


Powered by Blogger

Berlangganan
Postingan [Atom]